Jumat, 30 Maret 2012

Mahasiswa: "Bebaskan Teman Kami, Atau Anarki"!!!

Mungkin bisa dibilang solid, kenapa judul diatas bisa diambil oleh KOMPAS.COM
mereka yang demo disana sini sebagian mempunyai nalusi aktifis, dan ada juga yang hanya sekedar ikut - ikutan untuk menyuarakn suara rakyat dengan ongkos nasi sebungkus atau rokok sebatang?? mahasiswa kudu bijak memilih kebijakan, jangan suka srobot sana sini pendapat penggede atas disana (DPR). kita dan mereka tentu punya alasan kenapa pemerintah menaikan harga BBM. tidak bermaksud juga, jadi mahasiswa hanya duduk manis dikelas, nyatet, teori dan teori. mahasiswa butuh bukti, punya jiwa aktifis perlu sangat perlu. melainkan aktifis yang punya wibawa bisa mengengahkan masalah negara ini looo man teman. Demolah dengan rasa memiliki moral. Toh nantinya BBM bakal naik juga. Sekedar sanggahan mengenai kenaikan BBM (suaraku).

Kapolda Sumut dan Rektor I Universitas Nomensen menghimbau agar mahasiswa yang masih bertahan segera meninggalkan kampus dengan jaminan keamanan dan keselamatan. Namun belum satupun mahasiswa terlihat meninggalkan kampus.

"Kayak mana kami mau keluar, kalian di situ," teriak mereka dari dalam menanggapi himbauan petugas yang terus-menerus dilakukan.
Tak lama terlihat beberapa mahasiswa mulai keluar kampus dari pintu di Jalan Perintis Kemerdekaan. Pada saat bersamaan pasukan Penanggulangan Huru Hara (PHH) juga melakukan langkah mundur dan diperintahkan untuk duduk beristirahat.

"PHH mundur dalam posisi kesatuan, beri anak-anak kita mundur. Tidak ada yang ditangkap. Kalo ada provokator maka provokator-lah yang di tangkap," tegas Kasubden 2 B Brimob Siantar, AKP Buala Zega.
Namun, salah seorang mahasiswa yang masih bertahan mengatakan akan tetap bertahan di kampus sampai teman mereka yang masih ditahan dibebaskan. "Bebaskan teman kami, kalau tidak kami akan lebih anarkis," teriaknya dari balik persembunyiannya.

Saat ditanya apakah mereka semua mahasiswa, tidak ada warga, susupan, atau komunitas lain, mereka menjawab tidak. "Mahasiswa kami semua," katanya.
Sementara salah seorang alumni mengatakan bahwa massa yang di kampus bukan lagi mahasiswa tapi sudah tapi sudah disusupi komunitas anak punk. "Anak punk yang main, rambutnya merah-merah dan jigrak-jigrak," ucapnya. 




SUMBER : KOMPAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar