Jumat, 07 Januari 2011

DIET....???? MAU... MAU... MAU...

Diet Ketat, Awas Mata
DIET sering dikaitkan dengan berat badan. Mereka yang merasa kelebihan berat badan, umumnya, berdiet. Penderita penyakit tertentu kadang juga dianjurkan berdiet.
Namun, ada aturan diet karena tubuh membutuhkan kecukupan nutrisi yang harus dipenuhi. Diet terlalu ketat biasanya tidak dianjurkan. Sebab, bukannya mendapat manfaat kesehatan, diet kelewat ketat bisa-bisa memicu penyakit.
Salah satu kondisi yang mungkin diderita pendiet adalah nutritional optic neuropathy. Yakni, kerusakan saraf optik yang berkaitan dengan nutrisi. Menurut dr Armanto Sidohutomo SpM, gejala nutritional optic neuropathy adalah penurunan penglihatan pada dua mata, tanpa rasa sakit, bersifat kronis, dan perlahan-lahan menjadi progresif. “Bila tidak segera diobati, kondisi tersebut bisa merusak saraf mata, menurunkan ketajaman penglihatan, dan akhirnya mengakibatkan kebutaan,” jelasnya.

Direktur klinik mata Tritya itu menjelaskan, pendiet secara ketat sering mengabaikan kecukupan nutrisi. Akibatnya, beberapa jenis vitamin yang bagus untuk saraf mata tak tercukupi. Misalnya, vitamin B1, B6, B12, A, C, dan E. Vitamin C berguna untuk regerasi sel, sedangkan vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, penangkal radikal bebas. “Vitamin-vitamin tersebut merupakan makanan bagi saraf mata. Bila jumlahnya tak tercukupi, kondisi saraf mata akan terpengaruh. Akhirnya, penglihatan terpengaruh pula,” tuturnya.

Penyebab lain, menurut dia, adalah efek racun alkohol dan tembakau. Dua zat tersebut memengaruhi jalur biokimia yang berkaitan dengan produksi sel dan penghambat zat oksidaktif. Untuk menegakkan diagnosis, kadang diperlukan pemeriksaan penunjang. Misalnya, tes untuk mengukur kadar vitamin B12 dalam darah dan kemungkinan adanya kadar racun nikotin/alkohol.

Pengobatannya? Menurut Armanto, status gizi harus diperbaiki. Terutama, diet seimbang dengan banyak protein, sayur hijau, dan suplemen vitamin. “Merokok dan minum alkohol sebaiknya dihentikan. Berhenti merokok dan minum alkohol bahkan menjadi pengobatan utama bila penyebabnya racun tembakau atau alkohol,” katanya. Dengan terapi yang benar, lanjut dia, kondisi gizi pasien bisa pulih dalam hitungan hari. Namun, bila sudah mengalami gangguan penglihatan, butuh waktu agak lama. “Bila saraf mata sudah rusak, agak susah mengembalikan seperti semula,” ingatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar